untukmu yang duduk sambil diskusi
untukmu yang biasa bersafari
di sana, di gedung DPR
wakil rakyat kumpulan orang hebat
bukan kumpulan teman teman dekat
apalagi sanak famili
di hati dan lidahmu kami berharap
suara kami tolong dengar lalu sampaikan
jangan ragu jangan takut karang menghadang
bicaralah yang lantang jangan hanya diam
di kantong safarimu kami titipkan
masa depan kami dan negeri ini
dari Sabang sampai Merauke…
……………………(Iwan Fals)
Sepenggal lagu Surat Untuk Wakil Rakyat yang dinyanyikan Iwan Fals ini tampaknya sangat tepat berikan kepada para legislator kita. Baik itu yang duduk di DPR RI maupun DPRD tingkat II. Setelah pelaksanaan Pemilu beberapa waktu lalu, Jum’at (21/8) kemarin, hampir seluruh wakil rakyat terpilih dilantik untuk menduduki kursi di DPR RI maupun DPRD tingkat II.
Senyum merona terpancar dari sebagian besar wakil rakyat terpilih. Ucapan selamat terus berdatangan. Baik diucapkan langsung oleh para pejabat setempat, mamupun yang hanya melalui karangan bunga yang menghiasi pelataran ‘kantor rakyat’.
Bagi beberapa orang yang terpilih, jabatan menjadi wakil rakyat bukanlah jabatan yang asing bagi mereka. Sebab, dari sekian banyak anggota DPR RI, DPRD tingkat I maupun tingkat II terpilih, jabatan ini sudah diembannya selama beberapa periode lalu.
Mereka dipercaya rakyat untuk kembali duduk di gedung dewan yang terhormat untuk mengemban amanatnya.
Namun bagi sebagian lagi, pekerjaan sebagai wakil rakyat ini merupakan hal yang baru. Bahkan sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Di beberapa daerah misalnya. Para wakil rakyat terpilih ada yang berasal dari lapisan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Saat pelaksanaan Pemilu lalu, ‘dewi fortuna’ menaunginya. Hingga akhirnya mereka terpilih menjadi wakil dari masyarakat setempat. Janji-janji menggiurkan saat kampanye tampaknya cukup ampuh. Hingga akhirnya mereka melenggang ke gedung rakyat tersebut.
Masyarakat sangatlah berharap kepada para wakilnya ini. Mereka butuh perubahan yang seperti dijanjikan ketika para caleg melaksanakan kampanyenya.Bukan sekedar janji yang selama ini memang kerap didengarnya.
Bahkan, disejumlah daerah tingkat dua baik kota maupun kabupaten, pelaksanaan pelantikan wakil rakyat ini diwarnai beberapa aksi. Baik yag dilakukan elemen masyarakat, mahasiswa.
Mereka menuntut agar para wakilnya yang kini duduk di kursi dewan yang terhormat bisa benar-benar mewakili aspirasinya. Sebab, dari pengalaman sebelumnya, kebanyakan para anggota dewan ketika sudah merasakan empuknya kursi di gedung nan mewah mereka lupa. Janji yang digembor-gemborkan hanyalah tinggal janji.
Nah, menarik kita tunggu. Apakah para wakil rakyat, baik mereka yang duduk di DPR RI, DPRD I, DPRD II ini bisa menyambungkan lidah kita?. Apakah perubahan akan bisa terjadi?
Di hati dan lidahmu kami berharap, suara kami tolong dengar lalu sampaikan, jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam! BUKTIKAN!!!
By: df
25.8.09
Kutunggu Janjimu, Wakil Rakyat!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
Jangan hanya janji.... Buktikan!!!
Posting Komentar
kritik dan saran